Jumat, 27 Mei 2016

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: ILMU JIWA PERKEMBANGAN



1.      Definisi Psikologi Secara Umum
Psikologi terdiri dari dua kataYunani, yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa (Dalyonc: 1997). Akan tetapi pengertian definitifnya, terdapat perbedaan di kalangan para ahli psikologi yang akan diuraikan sebagai berikut.
a.       Woodwort dan Marquis (1947) mendefinisikan psikologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas individu dari sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia dalam hubungan dengan alam sekitar.
b.      Jhon Bbroadus Watton (1832-1920) berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku lahiriah dengan menggunakan metode observasi yang objektif seperti rangsangan (stimulus) dan respons (jawaban) terhadap rangsangan-rangsangan, bukannya mempelajari tentang kesadaran.
c.       William Wundt: Psikologi adalah ilmu tentang kesadaran manusia (the science of human consciousness).
Akibat berbagai definisi psikologi berbeda satu sama lain misalnya:
a.       Psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental (the science of mental life).
b.      Psikologi adalah ilmu mengenai pikiran (the science of mind).
c.       Psikologi adalah ilmu mengenai tingkah laku (the science of behavior).
Dari berbagai pengertian di atas psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha memahami bagaimana berpikir dan berperasaan.

2.      Pengertian Dan Kedudukan Psikologi Perkembangan
1.      Pengertian Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang pertumbuhan dan perkembangan jiwa manusia baik dari prenatal maupun sudah lanjut usia.
Psikologi perkembangan, yaitu psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua yang mencakup :
1.      Psikologi Anak (mencakup masa bayi)
2.      Psikologi Puber dan Addolesensi (psikologi pemuda)
3.      Psikologi Orang Dewasa
4.      Psikologi Orang Tua

2.      Kedudukan Psikologi Perkembangan
Kedudukan psikologi perkembangan merupakan psikologi khusus, karena lapangan penyelidikannya terkhusus pada perkembangan yang ada pada manusia. Sehingga psikologi perkembangan dapat dikategorikan sebagai bagian dari ilmu psikologi.


3.      Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan Serta Tujuan Mempelajari Psikologi Perkembangan
a.       Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Psikologi Perkembangan
Sebagai suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, psikologi perkembangan telah melewati sejarah yang cukup panjang.  Sejarah psikologi perkembangan ini dibagi menjadi 3 periode, yaitu:
1. Minat awal mempelajari psikologi perkembangan anak,
2. Dasar-dasar psikologi perkembangan secara ilmiah, dan
3. Munculnya psikologi perkembangan secara modern.

1)      Minat awal mempelajari psikologi perkembangan anak
Plato (427-346 SM) merupakan salah seorang filosof yang banyak mempengaruhi  pandangan masyarakat tentang kehidupan anak. Menurut Plato, perbedaan-perbedaan individual mempunyai dasar genetis. Potensi individu ditentukan oleh factor keturunan. Artinya, sejak lahir anak telah memiliki bakat-bakat atau benih-benih kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengasuhan dan pendidikan.
Pada akhir abad ke-17, seorang filosof Inggris keamanan, John Locke (1632-1704) mengemukakan bahwa pengalaman dan pendidikan merupakan factor yang paling menentukan dan perkembangan anak. Ia tidak mengakui adanya kemampuan bawaan (innate knowledge) . sebaliknya menurut beliau isi kejiwaan anak ketika dilahirkan adalah ibarat secarik kertas yang masih kosong, dimana bentuk dan corak kertas tersebut nantinya sangat ditentukan oleh bagaimana kertas itu ditulisi. Dikenal dengan istilah “tabula rasa” (Blank slate).
2)      Dasar-dasar psikologi perkembangan secara ilmiah
Gambaran tentang masa anak-anak yang diungkapkan oleh Plato, Locke, dan Rousseau pada dasarnya bersifat spekulatif karna tidak mengajukan bukti-bukti yang nyata dari hasil observasi pada anak-anak. Tetapi penelitian yang lebih terarah terhadap kehidupan dan perkembangan psikis anak baru dimulai pada abad ke-18, walaupun jika ditinjau dari segi ilmiah dan sistematika dapat dikatakan belum memuaskan.
Dalam periode ini sumber penting untuk mempelajari anak adalah catatan-catatan harian mengenai perkembangan dan tingkah laku anak. Tetapi catatan-catatan itu baru ditulis terhadap anak-anak sendiri. Misalnya seorang ahli pedidikan dari Swiss, Johan Heinrich Pestalozzi (1746-1827) pada tahun 1774 menerbitkan catatan-catatan harian yang ditulis terhadap anaknya sendiri yang berusia 3,5 tahun. Dan dia mendukung pendapat Rousseau bahwa seorang anak yang dilahirkan pada dasarnya mempunyai segi-segi yang baik, dan perkembangan selanjutnya banyak dipengaruhi oleh aktivitas anak itu sendiri.
3)      Munculnya psikologi perkembangan secara modern
Studi sistematis tentang psikologi perkembangan mengalami perkembangan yang signifikan pada abad ke-20. Penelitian-penelitian yang dilakukan pada zaman ini lebih bersifat deskriptif dan lebih dititikberatkan pada ciri-ciri khas yang terdapat secara umum, golongan-golongan umur serta masa-masa perkembangan  tertentu.
Perubahan dalam studi psikologi perkembangan terjadi setelah J.B. Watson memperkenalkan teori Behaviorisme. Dalam teorinya Watson menggunakan prinsip-prinsip “calssicalconditioning”  untuk memperjelas perkembangan suatu tingkah laku. Menurutnya prinsip-prinsip conditioning dan prinsip-prinsip belajar dapat diterapkan pada semua perkembangan psikologis. Karya Watson ini memancing perkembangan teori-teori psikologi yang bertentangan.
Dalam kurun waktu yang sama pengaruh Sigmund Freud dalam psikologi perkembangan juga mulai terlihat. Dalam kunjungannya ke Amerika atas undangan G.Stanley Hall pada tahun 1909 dalam ceramahnya menyampaikan penjelasan tentang teori psikoanalisisnya, yang menekankan pengalaman masa bayi dan anak-anak mempunyai pengaruh yang menentukan terhadap perkembangan kepribadian dan tingkah laku orang dewasa. Semula teori ini banyak ditentang oleh psikolog perkembangan. Baru sekitar tahun 1930-an dilakukan usaha yang sungguh-sungguh dalam bentuk penelitian tentang aspek perkembangan dari teorinya.
Namun pengaruh dari Watson, Freud dan tokoh yang lain dalam disiplin ilmu ini besar, namun sampai tahun 1930-an penelitian-penelitian psikologi perkembangan masih bersifat deskriptif. Dan ini yang menjadi kurang nya publikasi mengenai psikologi perkembangan ini, hingga sekitar tahun 1939-1949. Namun ternyata kemunduran ini tidak berlangsung lama karena pada tahun 1950-an psikologi perkembangan memasuki periode baru dalam tahap pertumbuhan dan perkembangannya. Dan ini berlangsung hingga saat ini.

b.      Tujuan Mempelajari Psikologi Perkembangan
Menurut Plotnik (2005;4) seorang ahli psikologi, mendeskripsikan tujuan dari psikologi adalah:
1.      Tujuan pertama psikologi adalah Mendeskripsikan beraneka macam cara perilaku organism. (the first goal of psychology is to describe the different ways that organisms behave).
2.      Tujuan kedua psikologi adalah menjelaskan sebab-sebab dari perilaku (the second goal of psychology is to explain the cause of behavior).
3.      Tujuan ketiga psikologi adalah memprediksikan bagaimana organisme akan berperilaku dalam suatu situasi tertentu. (the third goal of psychology is to predict how organism will behave in certain situations).
4.      Tujuan keempat psikologi adalah mengontrol perilaku makhluk hidup (for some psychologists, the fourth goal of psychology is to control an organism’s behavior).


4.      Prinsip-Prinsip Perkembangan Manusia

1.      Perkembangan Merupakan Proses yang Tidak Pernah Berhenti (never ending proces).
2.      Semua Aspek Perkembangan Saling Mempengaruhi
3.      Perkembangan itu Mengikuti Pola Arah Tertentu
4.      Perkembangan Terjadi Pada Tempo yang Berlainan
5.      Setiap Fase Perkembangan Mempunyai Ciri Khas
6.      Setiap Individu yang Normal Akan Mengalami Tahapan/Fase Perkembangan.


5.      Pertumbuhan dan Perkembangan Masa Pranatal

Periode prenatal atau masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu. Masa ini pada umumnya berlangsung selama sembilan bulan atau sekitar 280 hari sebelum lahir dan dikelompokkan menjadi tiga tahap, antara lain:

1.      Tahap Germinal (germinal stage)
2.      Tahap Embrio (embrionic stage)
3.      Tahap Janin (fetus stage)
Ø  Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal
1.      Kesehatan ibu
2.      Gizi ibu
3.      Pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu
4.      Keadaan dan ketegangan emosi ibu

6.      Pertumbuhan Dan Perkembangan Masa Bayi
a.       Pertumbuhan dan perkembangan fisik pada masa bayi
1.      Refleks
2.      Tinggi dan berat badan
3.      Keterampilan motorik kasar dan halus
4.      Keadaan
5.      Gizi
6.      Pelatihan buang air
b.      Perkembangan sensoris dan persepsi pada masa bayi
1.      Sensoris dan persepsi
2.      Persepsi visual
3.      Sentuhan dan rasa sakit
4.      Penciuman dan kecapan
5.      Persepsi intermodal
c.       Perkembangan Emosional, Perkembangan Kepribadian, dan Masalah serta Gangguan
1.      Emosional pada bayi
2.      Perkembangan kepribadian
3.      Masalah dan gangguan


7.      Pertumbuhan dan Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal
1.      Perkembangan fisik pada masa kanak-kanak awal
1)      Perkembangan anak-anak awal
a.       Perkembangan fisik
b.      Perkembangan motorik masa kanak-kanak awal
c.       Implikasi pada pendidikan
2)      Perkembangan intelektual pada masa kanak-kanak awal
Pada masa kanak-kanak awal, anak berpikir konvergen menuju ke suatu jawaban yang paling mungkin dan paling benar terhadap suatu persoalan. Menurut teori Piaget, anak pada masa kanak-kanak awal berada pada tahap perkembangan praoperasional (2 – 7 tahun), istilah praoperasional menunjukkan pada pengertian belum matangnya cara kerja pikiran. Pemikiran pada tahap praoperasional masih kacau dan belum terorganisasi dengan baik, yang sering dikatakan anak belum mampu menguasai operasi mental secara logis.
3)      Perkembangan bahasa dan bicara
Perkembangan bahasa dipengaruhi Teori Belajar sosial, yakni anak belajar bahasa dengan model-model yang ada di lingkungannya.
4)      Perkembangan social-emosional pada masa kanak-kanak awal
5)      Perkembangan moral
Nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga akan diadopsi oleh melalui proses imitasi dan identifikasi. Keterkaitan dengan suasana dan lingkungan keluarga sangat besar.
Aspek perkembangan moral pada masa kanak-kanak awal mencakup konsep anak tentang persahabatannya dan kewajiban-kewajiban tertentu dari persahabatan, keadilan dan kejujuran, kepatuhan, otoritas, serta hukum-hukum sosial dan adat.

2.      Tugas perkembangan masa kanak-kanak awal
1.      Belajar berjalan
2.      Belajar makan makanan padat
3.      Belajar mengendalikan gerakan badan
4.      Mempelajari peran yang sesuai dengan jenis kelaminnya
5.      Memperoleh stabilitas fisiologis
6.      Membentuk konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan fisik
7.      Belajar menghubungkan diri secara emosional dengan orang tua, kakak adik dan orang lain
8.      Belajar membedakan yang benar dan salah

1 komentar: