1. Definisi
Psikologi Secara Umum
Psikologi terdiri dari dua kataYunani, yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos
yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu tentang jiwa
atau ilmu jiwa (Dalyonc: 1997). Akan tetapi pengertian definitifnya, terdapat
perbedaan di kalangan para ahli psikologi yang akan diuraikan sebagai berikut.
a. Woodwort dan Marquis (1947) mendefinisikan psikologi sebagai suatu ilmu
pengetahuan yang mempelajari aktivitas individu dari sejak masih dalam
kandungan sampai meninggal dunia dalam hubungan dengan alam sekitar.
b. Jhon Bbroadus Watton (1832-1920) berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku lahiriah dengan menggunakan metode
observasi yang objektif seperti rangsangan (stimulus) dan respons (jawaban)
terhadap rangsangan-rangsangan, bukannya mempelajari tentang kesadaran.
c. William Wundt: Psikologi adalah ilmu tentang kesadaran
manusia (the science of human consciousness).
Akibat berbagai definisi psikologi berbeda satu sama lain misalnya:
a. Psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental (the science of mental life).
b. Psikologi adalah ilmu mengenai pikiran (the science of mind).
c. Psikologi adalah ilmu mengenai tingkah laku (the science of behavior).
Dari berbagai pengertian di atas psikologi dapat didefinisikan sebagai
ilmu pengetahuan yang berusaha memahami bagaimana berpikir dan berperasaan.
2. Pengertian
Dan Kedudukan Psikologi Perkembangan
1. Pengertian Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan merupakan
suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang pertumbuhan dan perkembangan jiwa
manusia baik dari prenatal maupun sudah lanjut usia.
Psikologi
perkembangan, yaitu psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia
dari masa bayi sampai tua yang mencakup :
1.
Psikologi Anak (mencakup masa bayi)
2.
Psikologi Puber dan Addolesensi (psikologi pemuda)
3.
Psikologi Orang Dewasa
4.
Psikologi Orang Tua
2. Kedudukan Psikologi Perkembangan
Kedudukan psikologi perkembangan
merupakan psikologi khusus, karena lapangan penyelidikannya terkhusus pada
perkembangan yang ada pada manusia. Sehingga psikologi perkembangan dapat
dikategorikan sebagai bagian dari ilmu psikologi.
3. Sejarah
Pertumbuhan Dan Perkembangan Serta Tujuan Mempelajari Psikologi Perkembangan
a. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Psikologi Perkembangan
Sebagai
suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, psikologi perkembangan telah melewati
sejarah yang cukup panjang. Sejarah psikologi perkembangan ini dibagi
menjadi 3 periode, yaitu:
1.
Minat awal mempelajari psikologi perkembangan anak,
2.
Dasar-dasar psikologi perkembangan secara ilmiah, dan
3.
Munculnya psikologi perkembangan secara modern.
1) Minat awal mempelajari psikologi perkembangan anak
Plato (427-346 SM) merupakan salah seorang filosof yang
banyak mempengaruhi pandangan masyarakat tentang kehidupan anak. Menurut
Plato, perbedaan-perbedaan individual mempunyai dasar genetis. Potensi individu
ditentukan oleh factor keturunan. Artinya, sejak lahir anak telah memiliki
bakat-bakat atau benih-benih kemampuan yang dapat dikembangkan melalui
pengasuhan dan pendidikan.
Pada akhir abad ke-17, seorang filosof Inggris keamanan,
John Locke (1632-1704) mengemukakan bahwa pengalaman dan pendidikan merupakan
factor yang paling menentukan dan perkembangan anak. Ia tidak mengakui adanya
kemampuan bawaan (innate knowledge) . sebaliknya menurut beliau isi
kejiwaan anak ketika dilahirkan adalah ibarat secarik kertas yang masih kosong,
dimana bentuk dan corak kertas tersebut nantinya sangat ditentukan oleh
bagaimana kertas itu ditulisi. Dikenal dengan istilah “tabula rasa” (Blank
slate).
2) Dasar-dasar psikologi perkembangan secara ilmiah
Gambaran
tentang masa anak-anak yang diungkapkan oleh Plato, Locke, dan Rousseau pada
dasarnya bersifat spekulatif karna tidak mengajukan bukti-bukti yang nyata dari
hasil observasi pada anak-anak. Tetapi penelitian yang lebih terarah terhadap
kehidupan dan perkembangan psikis anak baru dimulai pada abad ke-18, walaupun
jika ditinjau dari segi ilmiah dan sistematika dapat dikatakan belum memuaskan.
Dalam
periode ini sumber penting untuk mempelajari anak adalah catatan-catatan harian
mengenai perkembangan dan tingkah laku anak. Tetapi catatan-catatan itu baru ditulis
terhadap anak-anak sendiri. Misalnya seorang ahli pedidikan dari Swiss, Johan
Heinrich Pestalozzi (1746-1827) pada tahun 1774 menerbitkan catatan-catatan
harian yang ditulis terhadap anaknya sendiri yang berusia 3,5 tahun. Dan dia
mendukung pendapat Rousseau bahwa seorang anak yang dilahirkan pada dasarnya
mempunyai segi-segi yang baik, dan perkembangan selanjutnya banyak dipengaruhi
oleh aktivitas anak itu sendiri.
3) Munculnya psikologi perkembangan secara modern
Studi
sistematis tentang psikologi perkembangan mengalami perkembangan yang
signifikan pada abad ke-20. Penelitian-penelitian yang dilakukan pada zaman ini
lebih bersifat deskriptif dan lebih dititikberatkan pada ciri-ciri khas yang
terdapat secara umum, golongan-golongan umur serta masa-masa perkembangan
tertentu.
Perubahan
dalam studi psikologi perkembangan terjadi setelah J.B. Watson memperkenalkan
teori Behaviorisme. Dalam teorinya Watson menggunakan prinsip-prinsip “calssicalconditioning”
untuk memperjelas perkembangan suatu tingkah laku. Menurutnya
prinsip-prinsip conditioning dan prinsip-prinsip belajar dapat
diterapkan pada semua perkembangan psikologis. Karya Watson ini memancing
perkembangan teori-teori psikologi yang bertentangan.
Dalam
kurun waktu yang sama pengaruh Sigmund Freud dalam psikologi perkembangan juga
mulai terlihat. Dalam kunjungannya ke Amerika atas undangan G.Stanley Hall pada
tahun 1909 dalam ceramahnya menyampaikan penjelasan tentang teori
psikoanalisisnya, yang menekankan pengalaman masa bayi dan anak-anak mempunyai
pengaruh yang menentukan terhadap perkembangan kepribadian dan tingkah laku
orang dewasa. Semula teori ini banyak ditentang oleh psikolog perkembangan.
Baru sekitar tahun 1930-an dilakukan usaha yang sungguh-sungguh dalam bentuk
penelitian tentang aspek perkembangan dari teorinya.
Namun
pengaruh dari Watson, Freud dan tokoh yang lain dalam disiplin ilmu ini besar,
namun sampai tahun 1930-an penelitian-penelitian psikologi perkembangan masih
bersifat deskriptif. Dan ini yang menjadi kurang nya publikasi mengenai
psikologi perkembangan ini, hingga sekitar tahun 1939-1949. Namun ternyata
kemunduran ini tidak berlangsung lama karena pada tahun 1950-an psikologi
perkembangan memasuki periode baru dalam tahap pertumbuhan dan perkembangannya.
Dan ini berlangsung hingga saat ini.
b. Tujuan Mempelajari Psikologi
Perkembangan
Menurut Plotnik (2005;4) seorang ahli psikologi,
mendeskripsikan tujuan dari psikologi adalah:
1. Tujuan pertama psikologi adalah Mendeskripsikan beraneka
macam cara perilaku organism. (the first goal of psychology is to describe the
different ways that organisms behave).
2. Tujuan kedua psikologi adalah menjelaskan sebab-sebab dari
perilaku (the second goal of psychology is to explain the cause of behavior).
3. Tujuan ketiga psikologi adalah memprediksikan bagaimana
organisme akan berperilaku dalam suatu situasi tertentu. (the third goal of
psychology is to predict how organism will behave in certain situations).
4. Tujuan keempat psikologi adalah mengontrol perilaku makhluk
hidup (for some psychologists, the fourth goal of psychology is to control an
organism’s behavior).
4. Prinsip-Prinsip Perkembangan Manusia
1. Perkembangan Merupakan Proses yang Tidak Pernah Berhenti (never
ending proces).
2.
Semua Aspek
Perkembangan Saling Mempengaruhi
3.
Perkembangan itu
Mengikuti Pola Arah Tertentu
4.
Perkembangan
Terjadi Pada Tempo yang Berlainan
5.
Setiap Fase
Perkembangan Mempunyai Ciri Khas
6.
Setiap Individu
yang Normal Akan Mengalami Tahapan/Fase Perkembangan.
5. Pertumbuhan dan Perkembangan Masa Pranatal
Periode prenatal
atau masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai
sejak konsepsi, yakni ketika ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai
dengan waktu kelahiran seorang individu. Masa ini pada umumnya berlangsung
selama sembilan bulan atau sekitar 280 hari sebelum lahir dan dikelompokkan
menjadi tiga tahap, antara lain:
1. Tahap Germinal (germinal stage)
2. Tahap Embrio (embrionic stage)
3. Tahap Janin (fetus stage)
Ø
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan prenatal
1.
Kesehatan ibu
2.
Gizi ibu
3.
Pemakaian bahan-bahan kimia oleh
ibu
4.
Keadaan dan ketegangan emosi ibu
6.
Pertumbuhan
Dan Perkembangan Masa Bayi
a.
Pertumbuhan dan perkembangan fisik pada masa bayi
1. Refleks
2. Tinggi dan berat badan
3. Keterampilan motorik kasar dan halus
4. Keadaan
5. Gizi
6. Pelatihan buang air
b. Perkembangan sensoris dan persepsi
pada masa bayi
1. Sensoris dan persepsi
2. Persepsi visual
3. Sentuhan dan rasa sakit
4. Penciuman dan kecapan
5. Persepsi intermodal
c.
Perkembangan Emosional, Perkembangan Kepribadian, dan Masalah serta
Gangguan
1. Emosional pada bayi
2. Perkembangan kepribadian
3. Masalah dan gangguan
7. Pertumbuhan dan Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal
1. Perkembangan fisik pada masa
kanak-kanak awal
1) Perkembangan anak-anak awal
a. Perkembangan fisik
b. Perkembangan motorik masa
kanak-kanak awal
c. Implikasi pada pendidikan
2) Perkembangan intelektual pada masa
kanak-kanak awal
Pada masa kanak-kanak awal, anak berpikir konvergen menuju ke suatu jawaban
yang paling mungkin dan paling benar terhadap suatu persoalan. Menurut teori
Piaget, anak pada masa kanak-kanak awal berada pada tahap perkembangan
praoperasional (2 – 7 tahun), istilah praoperasional menunjukkan pada
pengertian belum matangnya cara kerja pikiran. Pemikiran pada tahap
praoperasional masih kacau dan belum terorganisasi dengan baik, yang sering
dikatakan anak belum mampu menguasai operasi mental secara logis.
3) Perkembangan bahasa dan bicara
Perkembangan bahasa dipengaruhi Teori Belajar sosial, yakni anak belajar
bahasa dengan model-model yang ada di lingkungannya.
4) Perkembangan social-emosional pada
masa kanak-kanak awal
5) Perkembangan moral
Nilai-nilai yang berlaku dalam
keluarga akan diadopsi oleh melalui proses imitasi dan identifikasi.
Keterkaitan dengan suasana dan lingkungan keluarga sangat besar.
Aspek perkembangan moral pada
masa kanak-kanak awal mencakup konsep anak tentang persahabatannya dan
kewajiban-kewajiban tertentu dari persahabatan, keadilan dan kejujuran,
kepatuhan, otoritas, serta hukum-hukum sosial dan adat.
2. Tugas perkembangan masa kanak-kanak
awal
1.
Belajar berjalan
2.
Belajar makan
makanan padat
3.
Belajar
mengendalikan gerakan badan
4.
Mempelajari peran
yang sesuai dengan jenis kelaminnya
5.
Memperoleh
stabilitas fisiologis
6.
Membentuk konsep
sederhana tentang kenyataan sosial dan fisik
7.
Belajar
menghubungkan diri secara emosional dengan orang tua, kakak adik dan orang lain
8.
Belajar membedakan
yang benar dan salah
izin share materi2nya y dek, sangat bermnfaat
BalasHapus